Pancasila Sebagai Budaya Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai dasar filsafat dan ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana dengan ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa indonesia. Dalam proses terbentuknya pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri negara Indonesia dengan menggali nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia, dan disintesiskan dengan pemikiran-pemikiran besar dunia. Nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat Indonesia sebelum mendirikan negara.
Para pakar antropologi Indonesia pada lazimnya sepakat bahwa kata "kebudayaan" berasal dari bahasa sansekerta buddhayah. kata buddhayah adalah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi daya. Sehingga secara luas dapat diambil pengertian bahwa "kebudayaan" adalah segala hal yang dihasilkan oleh manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang dibekali akal.
Jikalau dilihat dari wujud hasil kebudayaan manusia, maka dapat berupa suatu komplek gagasan, ide-ide, dan pikiran manusia, yang dalam hal ini bersifat abstrak. Hasil kebudayaan ini merupakan suatu nilai, yang hanya dapat dipahami, dihayati dan dimengerti oleh akal manusia. Dalam hubungannya dengan nilai-nilai agama, kebudayaan juga berasal dari nilai-nilai keagamaan, karena agama merupakan pandangan hidup manusia dan merupakan suatu pedoman hidup manusia. Dalam pengertian iniliah maka dalam pancasila selain terdapat nilai kemanusiaan juga terdapat nilai keagamaan.
Selain itu, wujud kebudayaan manusia yang bersifat konkret yaitu berupa aktivitas manusia dalam masyarakat, selain berinteraksi. Sehingga terwujudlah suatu sistem sosial. Sistem sosial ini tidaklah dapat dilepaskan dengan tatanan nilai sebagai suatu dasar dan pedoman. Oleh karena itu pola-pola aktivitas manusia ditentukan oleh tata nilai yang merupakan hasil budaya abstrak manusia. Dengan demikian, pancasila telah melebur dalam budaya manusia di Indonesia. Yang kemudian dirumuskan oleh para pendiri negara. Yang dijadikan dasar filsafat dan ideologi hingga sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar